Sabtu, 08 Oktober 2016









I Wayan Diana – Kendang
I Wayan Diana, yang lebih dikenal dengan panggilan ‘Nana’, adalah seorang pemain kendang muda dan berbakat dari Batubulan. Merupakan lulusan ISI, Nana memiliki pengetahuan yang luas tentang gaya kekendangan yang telah ia kembangkan sejak ikut Mekar Bhuana pada tahun 2008. Pada bulan Januari 2010, ia keluar sebagai juara pertama dalam kompetisi kendang jauk yang bergengsi di wilayah Kota Denpasar.

A.A Gede Bawa – Gender Wayang & Tingklik
Gung Bawa adalah guru tingklik kami. Berasal dari Tatiapi, Pejeng, ia telah bermain gamelan bambu sejak duduk di bangku SD.
Siswa kami suka belajar gamelan dengan Gung karena kesabaran dan keramahtamahannya dalam mengajar.
I Nyoman Suwida – Genggong & Suling
Seorang penabuh yang berpengalaman sekaligus anggota lama Balawan Batuan Ethnic Fusion, Suwida adalah seorang ahli rebab dan suling Bali.
Suwida juga sering sekali tampil di luar negeri.
I.G.A. Susilawati – Legong
“Ibu Agung”, begitulah beliau biasa dipanggil oleh murid-muridnya, adalah salah satu penari Lotring yang patut dihargai. Sekarang menjadi guru senior di SMK3 (dulunya SMKI/KOKAR), beliau sangat terkenal di kalangan murid-muridnya yang berasal dari luar negeri yang ingin belajar gaya Legong yang kuno. Beliau mengetahui delapan tema Legong yang berbeda serta bisa mengajar tarian Gambuh kuno. Beliau sering diundang menari ke luar negeri sejak tahun 1969 dan di tahun 1994, beliau dianugerahi Penghargaan Seni Kerti Budaya di bidang seni tari.
Putu Evie Suyadnyani – Legong
Muda belia dan berbakat alam, Evie dilatih secara langsung oleh mendiang Ni Reneng dari Kedaton serta I.G.A. Susilawati. Dia pernah memenangkan juara pertama kompetisi Legong Condong bergengsi se-daerah Bali pada tahun 1993 dan telah mengajar tari sejak duduk di bangku SMP. Evie memiliki banyak pengalaman dalam mengajar orang asing sekaligus menari dan bermain gamelan di luar negeri.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar